Laman
Senin, 19 Desember 2011
WISATA PETUALANGAN DI GUNUNGKIDUL
Goa Jomblang-Grubug terletak di Padukuhan Jetis Wetan, Pacarejo, Semanu, Gunungkidul. Arah tenggara 8 Km dari kota wonosari. Petualangan di Goa Jomblang – Grubug ini kategori caving vertical-horinsontal dengan panjang goa sekitar 500 meter. Petualangan di Goa bawah tanah ini termasuk kelas ekstrim. Selain dituntut stamina yang kuat, waktu yang luang juga dituntut berkantong tebal. Untuk berpetualangan di goa ini dibutuhkan waktu lebih dari 5 jam. Wisatawan akan turun goa dengan rappelling dan naik dengan SRT. Jika ada bisa masuk goa ini pada jam 11.00 – 13.00 dengan kondisi cuaca cerah anda akan menikmati siluet yang cantik dari dalam goa. Di goa ini juga terdapat hutan purba bawah tanah yang konon merupakan hutan purba yang bawah tanah terbaik no.3 di dunia. Petualangan ke Goa ini dibandrol dengan Rp. 450.000,00/orang.
2. Goa Jlamprong – Goa Gesing – Goa Sinden.
Goa Jlamprong – Goa Gesing – Goa Sinden adalah tiga goa yang sambung menyambung terletak di Padukuhan Mojo, Ngeposari, Semanu, Gunungkidul. Arah timur 7 Km dari kota wonosari. Petualangan di Goa Jlamprong ini kategori caving horinsontal dengan panjang goa sekitar 1000 meter. Petualangan di Goa bawah tanah ini termasuk non ekstrim. Untuk berpetualangan di goa ini dibutuhkan waktu lebih dari 1 jam. Wisatawan akan masuk goa dengan tracking. Di dalam goa ini anda akan disuguhi ornament stalagtit dan stalagmite yang indah, serta kicauan ribuan kelelawar. Di goa ini juga terdapat sungai dengan air hangat. Petualangan ke Goa ini dibandrol dengan Rp. 25.000,00 untuk 1 orang. Biaya tersebut meliputi retribusi, sewa alat, sewa instruktur, tidak termasuk biaya makan dan minum. (081804067470)
3. Cave Tubing Goa Pindul
Goa Pindul terletak di Padukuhan Gelaran II, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul. Arah utara 7 Km dari kota wonosari. Petualangan di Goa pindul ini kategori caving horinsontal dengan panjang goa sekitar 400 meter. Petualangan di Goa bawah tanah ini termasuk non ekstrim. Untuk berpetualangan di goa ini dibutuhkan waktu lebih dari 1 jam. Wisatawan akan masuk goa menyusuri sungai dengan naik ban dalam (tubing). Di dalam goa ini anda akan disuguhi keindahan sungai dan goa bawah tanah serta ornament stalagtit dan stalagmite yang indah. Petualangan ke Goa ini dibandrol dengan Rp. 25.000,00 untuk 1 orang. Biaya tersebut meliputi retribusi, sewa alat, sewa instruktur, tidak termasuk biaya makan dan minum. (081804067470)
4. Rifer Tubing Sungai Oya
Rifer Tubing Sungai Oya terletak di Padukuhan Gelaran II, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul. Arah utara 7 Km dari kota wonosari. Petualangan menyusuri sungai Oya yang mirip dengan rafting ini dilakukan dengan ban dalam menyusuri jeram sungai Oya dengan panjang lintasan sekitar 1000 meter. Petualangan rifer tubing sungai Oya ini termasuk non ekstrim. Untuk berpetualangan di tempat ini dibutuhkan waktu lebih dari 1 jam. Petualangan ke Goa ini dibandrol dengan Rp. 35.000,00 untuk 1 orang. Biaya tersebut meliputi retribusi, sewa alat, sewa instruktur, tidak termasuk biaya makan dan minum. (081804067470)
5. Goa Si Oyot
Goa Si Oyot terletak di Padukuhan Gelaran II, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul. Arah Utara 7 Km dari kota wonosari. Petualangan di Goa Si Oyot ini kategori caving horinsontal dengan panjang goa sekitar 8000 meter. Petualangan di Goa bawah tanah ini termasuk ekstrim. Untuk berpetualangan di goa ini dibutuhkan waktu lebih dari 1 jam. Wisatawan akan masuk goa dengan tracking. Di dalam goa ini anda akan disuguhi ornament stalagtit dan stalagmite yang indah, serta kicauan ribuan kelelawar. Petualangan ke Goa ini dibandrol dengan Rp. 35.000,00 1 orang. Biaya tersebut meliputi retribusi, sewa alat, sewa instruktur, tidak termasuk biaya makan dan minum. (081804067470)
6. Air Terjun Sri Getuk
Air Terjun Sri Getuk / Slempret terletak di Padukuhan Menggoran, Bleberan, Playen, Gunungkidul. Arah Barat Daya 8 Km dari kota wonosari. Petualangan di Air Terjun Sri Getuk ini petualangan non ekstrim. Petualangan dimulai dengan menikmati aliran sungai Oya dengan perahu rakit atau tracking melewati pematang sawah untuk sampai di Air Terjun. Selain menikmati sungai yang dan hamparan padi yang menghijau anda juga bisa menikmati rappelling di bawah air terjun yang deras, pasti lebih seru dan menantang. Petualangan ditempat ini untuk paket 10 orang Rp. 600.000,00 maksimal 10 orang. Biaya tersebut meliputi retribusi, sewa alat, sewa instruktur, tidak termasuk biaya makan dan minum. (081804067470)
7. Pantai Timang
Pantai yang satu ini bakal menguji adrenalin anda. Pantai yang Terletak di Padukuhan Danggolo, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul ini, memang menantang bagi mereka yang berjiwa petualang.Jarak dari Kota Wonosari sekitar 35 Km. Anda harus melewati jalan berliku dan tentunya medan seperti track offroad dengan jalan asli "Nggronjal" siap anda taklukkan sejauh 5 Km. Tetapi setelah sampai di Pantai ini pasti rasa capek dan tetesan keringat anda akan terobati dengan melihat hamparan indah pantai selatan dan Pulau Timang. Buktikan! Petualangan ditempat ini Rp. 400.000,00 untuk paket 10 orang termasuk jasa pemandu dan jasa instruktur naik gondola tradisional. (081804067470)
Senin, 24 Oktober 2011
Rasakan Tantangannya, Bersepeda Menuju Gunung Gambar
Ngawen, Minggu pagi yang cukup cerah. Saatnya berolahraga. Pilihan saya minggu pagi ini adalah bersepeda. Sepertinya tantangan bersepeda dengan tanjakan tinggi akan saya pilih. Gunung Gambar di Kecamatan Ngawen menjadi pilihan saya. Gunung Gambar berada di arah timur laut wonosari, kurang lebih 39 km dari Wonosari, terletak pada ketinggian 200 m di atas permukaan laut. Info awal ini yang menantang saya untuk menaklukkan Gunung Gambar dengan bersepeda.
Minggu (23/10/2011) namun sayang bersepeda hari ini agak kesiangan, jam sudah menunjukkan pukul 10.00 saya baru mulai mengayuh sepeda keluar rumah (Semanu) sendirian tanpa kawan. Panasnya mentari tak menyurutkan niat saya untuk sampai di Gunung Gambar. Setelah melewati Karangmojo-Watusigar sekitar 1,5 jam saya sudah sampai di Pasar Ngawen. Sayapun berhenti sejenak dipasar Ngawen (depan Kecamatan Ngawen) untuk membeli air mineral sebagai bekal menuju Gunung Gambar. Sekitar 15 menit kemudian saya berada di kaki bukit Gunung Gambar. Ku kayuh perlahan pedal ini dengan mendengarkan "lagu-lagu" merdu dari beberapa ibu-ibu yang sedang asyik ngobrol siang dipinggir jalan "opo kuat mengko tekan nduwur".
Ternyata begitu sampai di aspal terakhir aku disambut dengan mendung yang kemudian meneteskan gerimis. Semakin memberikan semangat saya untuk segera sampai di atas. Ternyata keperkasaan dan kekuatan semangatku runtuh juga. terpaksa aku harus "nuntun" sepeda. Tanjakan jalan ini begitu istimewa. kunikmati setiap langkah sampil memegangi stang sepeda termanis yang aku punya.
Luar biasa jalan ini, tapi tetap saja pantang bagiku untuk pulang sebelum aku dan sepedaku sampai di atas. beberapa tanjakan sudah berhasil kutaklukkan. Sedikit menghilangkan rasa capek, akupun mampir di sumur kecil di pinggir jalan. Sedikit air untuk membasuh muka dan tangan yang mulai lengket oleh keringat.
Akhirnya setelah perjalanan hampir 2,5 jam sampai juga di pintu masuk "Petilasan Sambernyowo". Tak pikir panjang lagi sepeda ku titipkan dan langsung menikmati puncak Gunung Gambar. Dari puncaknya kita dapat menikmati keindahan Rawa Jombor di Klaten dan Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri.
Setelah puas menikmati pemandangan alam dari atas puncak Gunung Gambar, sayapun harus segera turun dan pulang. Sesampainya di tempat penitipan sepeda hujan turun cukup lebat, akhirnya kuputuskan nekat sadja turun dengan "ditemani hujan". Kamera aku bungkus dengan plastik agar aman dari hujan, segera kukayuh sepedaku untuk turun gunung. (Untuk yang mau nyoba turun Gunung Gambar dengan sepeda pastikan kondisi ban serta rem depan belakang anda kondisinya baik). Luar biasa perjalanan kali ini, perjalanan pulang aku tempuh dengan waktu sekitar 1,5 jam saja. SELAMAT MENCOBA!
TIPS : Siapkan kondisi fisik yang prima, waktu yang longgar serta sepeda yang waras untuk mencoba track "gowes" ke Gunung Gambar.
INFO : Menurut legenda, di Gunung Gambar ini merupakan pertapaan Raden Mas Said atau lebih dikenal sebagai Pangeran Samber Nyawa, yang kemudian menjadi pengusa Mangkunegaran Surakarta dengan gelar KGPAA Mangkunegara I. Di tempat ini beliau duduk diatas batu (watu Kong) menggambar lokasi yang akan menjadi wilayah Mangkunegaran serta menyusun strategi untuk melawan Belanda. Setiap satu tahun sekali di Gunung Gambar bersamaan dengan di Wonosadi (hutan lindung di dekat Gunung Gambar) diselengggarakan “SADRANAN”.
Jumat, 30 September 2011
BERSIH TELAGA JONGE
Telaga Jonge terletak di wilayah Padukuhan Jonge Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Terletak kurang lebih 7Km arah timur kota Wonosari. Telaga Jonge yang luasnya hampir 3 hektar dengan dikelilingi pepohonan sebagai perindang terlihat asri. Telaga Jonge tidak pernah kering sepanjang tahun. Airnya masih dimanfaatkan untuk mandi warga sekitar, jika musim kemarau panjang seperti sekarang ini.
Telaga Jonge menyimpan cerita yang panjang untuk ditelusuri. Berawal dari kisah seorang Kyai bernama Kyai Jonge, yang berhasil selamat dari hantaman ombak laut selatan yang kemudian singgah dibeberapa tempat di Gunungkidul sampai akhirnya singgah di Pacarejo dan meninggal atau moksa di tempat itu yang konon setelah Kyai Jonge moksa maka terbentulah telaga, yang sampai saat ini bernama telaga Jonge.
Upacara Bersih telaga Jonge dilaksanakan sebagai bentuk pelestarian budaya, sebagai upaya untuk mempercantik dan merawat kawasan jonge ; dengan diadakan kerja bakti, selain itu juga sebagai bentuk rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan air telaga jonge yang masih dapat dimanfaatkan warga.
Acara Bersih Telaga Jonge diawali dari tirakatan pada hari Kamis Kliwon malam Jumat Legi di pendopo Telaga Jonge. Ada banyak kepercayaan yang masih berkembang di masyarakat yang kemudian membuat acara tirakatan menjadi ramai, banyak berkembang cerita di Telaga Jonge sebagai tempat ngalap Berkah. Sehingga setiap acara tirakatan bersih telaga Jonge selalu dipenuhi masyarakat dari berbagai penjuru pulau jawa.
Jumat siang tanggal 30 September 2011 sebelum acara hiburan dilaksanakan terlebih dahulu acara kenduri.
Setelah acara kenduri selesai acara dilanjutkan dengan hiburan yang dimeriahkan beberapa kesenian tradisional : reog, doger dan Jathilan. Serta untuk tahun ini juga diadakan Festival layang-layang.
Untuk malam sabtu pahingnya masyarakat sekitar Telaga Jonge masih akan dihibur pertunjukan wayang kulit semalam suntuk. (Hery_Fozil)
Senin, 05 September 2011
MENIKMATI SEJUKNYA ALAM DAN DERASNYA AIR TERJUN SRI GETUK
Air Terjun Sri Getuk atau Slempret, sepertinya belum begitu biasa didengar telinga kita. wisata alam yang berada di barat daya kota wonosari b erjarak sekitar 15 Km, dengan Rute Siyono – Pasar Playen – Dengok – Bleberan – Menggoran – Air Terjun. Menuju lokasi wisata yang satu ini kita akan menikmati udara sejuk yang begitu indah. Sebelum sampai ke air terjun kita dapat singgah terlebih dahulu di Goa Rancang Kencono yang konon menurut cerita Goa ini gua ini dulu digunakan untuk menyusun atau merencanakan strategi perang antara laskar Mataram dengan penjajahan Belanda pada tahun 1720-an.
setelah puas menikmati Goa Rancang perjalanan menuju Air Terjun Sri Getuk akan semakin terasa indah, kita akan dimajakan suasana alam dengan terbujur hamparan sawah enghijau ditanami padi dan diiringi merdu gemercik air sungai-sungai kecil. Jauh dari kata Gunungkidul kering dan tandus.
Setelah melewati pematang sawah dengan hijaunya padi sampailah kita didermaga untuk naik perahu menuju Air Terjun Sri Getuk, tarifnya cukup murah per orang Rp.5.000,00 saja.
Perjalanan naik kapal menuju Air Terjun kira-kira mamakan waktu 15-30 menit saja.
Akhirnya andapun bisa menikmati sepuasnya di bawah air terjun bisa sekedar foto-foto atau tubing atau yang lebih ekstrem rappeling dibawah guyuran air terjun, tapi untuk permainan ini anda harus merogoh kocek lebih dalam dan biar murah harus cari teman yang banyak. hehehehehehe…..
Rappeling dibawah air terjun, Ketinggian air terjun kira-kira 20-30 meter
Tubing saja juga boleh
Jarak Air Terjun Sri Getuk Menggoran, Bleberan, Playen dari kota wonosari kira-kira 15 Km arah barat daya. Kami siap membantu anda untuk sampai di Air Terjun Sri Getuk, Nikmati dan Rasakan Sensasinya.
(Cp : Hery Fosil 081804067470)
Rabu, 16 Maret 2011
Film Dedemit Gunungkidul Meresahkan Warga Gunungkidul
Poster Film "Dedemit Gunungkidul" bertuliskan Kisah Nyata sudah sangat meresahkan warga Kabupaten Gunungkidul, film yang tengah dirilis berjudul 'Dedemit Gunungkidul' didemo warga. Puluhan anggota Komunitas Kota Gaplek menggelar demonstrasi atas acara syukuran film tersebut yang dilangsungkan di rumah makan pondok Seafood, Wonosari, Gunungkidul.
Koordinator Komunitas Kota Gaplek, Aminudin Azis dalam orasinya menyatakan, sebuah karya seni seharusnya memuat unsur etika, serta bisa dipertanggungjawabkan dihadapan publik atau orang banyak. Demikian pula film dengan judul 'Dedemit Gunungkidul' hanya sekedar mencari keuntungan materi dan sensasi belaka tanpa memperhitungkan dampaknya ditengah masyarakat.
Film kategori adult / dewasa yang hanya sekedar mengumbar mistik, tahayul, porno dan horror, tambahnya, jauh dari perilaku kehidupan masyarakat Gunungkidul. “Kami prihatin dan menolak keras film yang berjudul 'Dedemit Gunungkidul',” katanya.
Aminudin juga mengajak kepada warga 'Handayani' untuk tidak menyaksikan film tersebut sebagai gerakan moral terhadap kepedulian kita terhadap karya seni yang tidak mendidik dan membohongi masyarakat. “Juga menolak segala bentuk ekploitasi kedaerahan yang hanya akan menguntungkan segelintir orang,” serunya.
Warga Gunungkidul berharap kedepan tidak ada lagi film-film yang mencari sensasi dengan mencantumkan nama daerah untuk mendongkrak popularitas film. Sehingga demo semacam ini menjadi alat iklan gratis.
Dalam dialog dengan pengunjukrasa, produser film KK Dheeraj akan mempertimbangkan masukan pengunjuk rasa untuk mengganti judul film yang dibuatnya tersebut. “Saya meminta maaf apabila judul film 'Dedemit Gunungkidul' dinilai tidak tepat. Secepatnya akan dirapatkan di Jakarta,” kata KK Dheeraj.
Penolakan judul film yang dianggap menghina daerah ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, Hantu Goyang Karawang yang dibintangi Dewi Persik dan Julia Perez juga diprotes warga Karawang. Lost In Papua juga diprotes Lembaga Masyarakat Papua (LMA) karena isi ceritanya menggambarkan masyarakat pedalaman Papua kanibal.
(Dari berbagai sumber)