Kalau dibilang nekat, mungkin iya, tapi kalau mau dibilang sombong juga gak apa-apa. Hasrat pengin dolan ke Bromo sebenarnya sudah lama kupendam, dan beberapa kali gagal. Nah, kali ini saya sudah bertekad bulat naik motor CB 125 Merahku ke Bromo.
Sebelum berangkat jangan lupa bawa peta biar lebih mudah melakukan perjalanan yang baru pertama kita lakukan.
Sebenarnya bulan Mei ini dompetku lagi krisis, tapi karena tekad sudah bulat ya kudu nekat saja. Didompet tinggal tersisa duit 140 ribu (Hari Selasa) belum servis motor, nah ngalamat kudu nguras ATM ternyata duit di ATM juga krisis tinggal tersisa 520rb saja. ya akhirnya kudu saya peres itu mesin ATM sebanyak 400rb. Rabu pagi motor ku servis habis pokoknya, ternyata kudu ganti manipol dan yg pasti ganti oli. Nah, urusan servis CB ku serahkan pada ahlinya mas Fifin Ledoksari, pokoke dijamin cihuy. Perlu diketahui CBku mesinnya ga istimewa kok, cuma mesin asli CB 125 dan dioplos sama GL 125, GL PRO Neotech tahun 1996, pake karbu CB KL imitasi, seker tiger. Tapi tampilan tetep klasik orisinil, biarpun knalpotnya pake punya GL PRO (Nah kan jadi pamer motor). Nah hitung punya hitung servis motor habis 70rb. Jadi sisa uang saku tinggal 70+400-70 = 470rb saja. Pokoke mangkat modal nekat, "Bojo Muring Tetep Touring".
Catatan untuk motoran : Siapkan fisik dan mental anda sebelum berangkat (Jangan begadang, minum vitamin, cek seluruh kelengkapan sepeda motor, jangan lupa servis dan ganti olinya, bawa bekal makanan dan minum secukupnya, bawa juga pakaian secukupnya ga usah banyak2, bia ga berat, pakai helm SNI, masker, sarung tangan, jaket, kacamata bil diperlukan)
Jumat pagi 17 Mei 2013 sesuai rencana jam 04.30 kami berangkat, tapi karena orang Indonesia banget ternyata molor sampai jam 05.30. Pagi itu saya berangkat sama Mas Dani dan Mas Dian, sebenranya seminggu sebelumnya banyak kawan2 yang gagah seperti pendekar pada mau ikut ya kira2 yang udah daftar 10an orang tapi mendadak rontok mundur teratur dengan berbagai alasan. Ya aku sudah prediksi kok, motoran ke Bromo itu tidak hanya butuh duit banyak dan waktu luang tapi juga butuh nyali.
Nah setelah aku menunggu kedatangan mas Dani dan Dian akhirnya datang juga, lalu kami pacu motor itu menuju arah Praci - Wonogiri (Tri Mas Kenthir) sekitar Wonogiri jam 07.30 perut sudah mulai protes, maklum belum sempat sarapan, nah akhirnya kami mampir di minimarket yg buka 24jam kami jajan air mineral dan beberapa bungkus roti kira2 habis 17rb. Setelah cukup untuk sedikit isi perut kembali kami tarik gas sekuat2nya menuju arah Ponorogo, sempat isi bensin dulu dan nguras perut (mas Dani dan Dian) aku ga ikut nguras soale ga ada isinya. Setelah isi bensin 20rb saya cukup nunggu dipinggir jalan arah Ponorogo - trenggalek hehehe......
Lanjut perjalanan menuju arah Trenggalek - Tulungagung - Blitar, sebelum masuk ke Blitar lagi2 saya harus isi bensin 20rb, ga tau ini kok motorku borosnya ga ketulungan padahal motore mas Dani dan dian baru ngisi sekali aku udah 2x. Nah sampai diperbatasan Blitar - Malang, saya mampir dulu ke Masjid untuk Shoat Jumat, ya biar tambah ganteng dan lancar perjalanannya harus solat jumat dulu ya. Selesai solat jumat, sebelum lanjut perjalanan kami mampir isi perut jajan bakso dipinggir jalan lumayan enak dan cukup murah, bakso semangkok, es jeruk dan 1 lontong cukup 10rb saja.
Selesai makan lanjut tancap gas menuju arah Kepanjen - Malang, nah kira2 jam 14.00 sampai juga di Kota Malang dengan disambut hujan yang cukup deras, terpaksa berteduh sambil cari air mineral di mini market. Jajan air mineral dan susu habis 7,5rb. Nah, awalnya kita mau nunggu sampai hujan reda soale jas hujan pas dani jatuh dijalan ga ada yg tau dan mas Dian ga bawa jas Hujan, tapi setelah ditunggu sejm sampai ketiduran hujan ga reda akhirnya kupaksa mereka beli jas hujan.
Kira-kira jam 15.30 kami segera melanjutkan perjalanan ke arah Lawang untuk mencari jalan menuju arah Nongko Jajar, kami ambil jalur pintas yang menurut petunjuk peta jaraknya lebih dekat. Setelah beberapa kali bertanya arah nongko jajar ketemu juga dan takjub dengan jalanya menanjak dengan tikungan2 maut, kali ini motor benar2 diuji ketangguhannya, sempat agak deg-degan karena motor mulai brebet saat tanjakan. Nah, setelah hampir jam 18.00 kami sampai juga di daerah sekitar Mororejo, Pasuruan ada satu orang yg membuntuti kami dan mengarahkan untuk mengikutinya, kami manut saja, ternyata kami diarahkan untuk mampir di Desa Wisata Ngadiwono, Pasuruan sampai di sana kami disarankan singgah dan menginap kesana, karena memang baru pertama kali kesana kami manut saja. Kami nginep disana pesan 1 kamar untuk bertiga dengan harga 150rb, ya lumayanlah cukup nyaman dengan kamar mandi dalam air anget. (urunan 50rb/orang).
jalan nanjak Nongkojajar |
Selepas, bersih2 badan kami kemudian mencari makan malam, dibawah dekat pos informasi ternyata ada yg jualan soto, langsung kami kesana, karena sudah bawa ilmu kalau di Bromo itu apa2 mahal maka kami terlebih daulu tanya harga, ternyata semangkok soto harganya 12rb, ya terpaksa kami beli, tapi ternyata di warung itu murah, sotonya isi luar biasa banyak, krupuk isi 10 itu harganya seribu dan kopi masih 3rb.
Selesai makan malam, kami ngecek motor dan termasuk benerin karburasi motorku yg bikin brebet, selesai bongkar kaburasi motor saya coba hidupin dan jalan2 ternyata apes, sampai penginapan lampu depan mati. Kacau sudah ini pikran saya, tapi tak apalah masih ada lampu send kok. dan ada 2 motor lain yang bisa saya nunuti. Selesai cek motor kami langsung mapan turu, saya dan mas Dani awalnya tidur di sofa depan v soale luwih anget. tapi menjelang tengah malam kami dibangunkan oleh penjaga penginapan agar pindah ke kamar, karena ada tamu datang. Ya terganggu tidurku..... :)
Kira2 jam 03.30 penjaga penginapan kembali membangunkan kami, untuk segera bangun dan menuju ke penanjkan 1, dengan lampu mati yg mengharuskan posisi saya harus berada ditengah2 terus. Sampai pos retribusi kami bayar bertiga 29rb. kira2 jam 04.15 kami sampai di Penanjakan 1, dan ternyata di sana sudah dipenuhi lautan manusia (Iki mau do mangkat munggah jam piro yo, kok jam semen wis kebak mludag ngene) dengan kondisi cuaca pagi itu ga cihuy, mendung bos, semangat saya luntur untuk motret sunrise, ya asal jepret2 saja.
Menjelang pagi Bromo, Buthak dan Semeru mulai nampak, lumayan lah, walau ga se cihuy potretan potografer handel, iso nggo tombo gelo
Selesai motret dipenajkan 1 kami kemudian turun niatnya mau segera menuju kawah Bromo, tapi sampai diparkiran kami ketemu Mas Roy Siung dan Mas Anton Pekik yang ternyata bener2 nyusul ke Bromo, mereka berdua lebih nekat naik CB boncengan berangkat jam 13.00 siang sampai Bromo jam 02.00 dini hari. Akhirnya kami berlima sebelum turun memutuskan untuk sarapan dulu, nah kalau sarapan di penajakan 1 ini jangan tanya soal harga pasti bikin gelo jajane, mie instant goreng/rebus 8rb, air mineral 600ml 5rb. kopi 8 ribu, Kami pesan Mie Goreng saja, dan 2 air mineral untuk berlima, soale kami bertiga (Saya, mas Dani dan Mas Dian) masih punya air mineral bekal dr kemarin.Sarapan habis 74rb berlima (kali ini yang bayar mas Roy Siung).
Selesai sarapan langsung tancap gas, turun dari penanjakan, kali ini motorku bener2 diuji lagi, rem dan gigi 1 kudu siap dimainkan. sampai dibawah kudu poto2 narsis dulu
Courtesy : Roy Siung |
Courtesy : Roy Siung |
Hoorrrrreeee........ CBku sampai juga di Bromo
Nah, setelah sekitar 30 menit foto2 cuaca kembali mendung dan menutup keindahan gunung Butak dan Bromo, gerimisnya bikin galau. wis ra semangat meneh iki.
Karena sudah sampai di kaki bukit kawah Bromo kami bertekad kudu naik ke atas, biarpun cuaca gerimis. Niat pertama mau jalan kaki sampai atas, tapi dirayu2 sama tukang sewa kuda akhirnya tergoda juga. Tawaran pertama 100rb, kami libas jadi 25rb tapi akhirnya nego harga ketemu 30rb naik-turun. (Pokoke pinter-pinter nego saja dan gunakan bahasa daerah ben ketoke akrab).
Courtesy : Roy Siung |
Alhamdulilah sampai di atas cuaca kembali membiru langitnya segera tancap kamera motret kawah Bromo
Kesel mas, opo meneh wis tuo umure (mas Roy Siung) |
Jangan Lupa Narsis ya......
Courtesy : Roy Siung |
Nah, karena cuaca sedang membiru saya ga mau lama2 diatas, mau segera turun kebawah dan motret Gunung Butak biar terlihat cihuy
Selesai motret di sini angsung pindah ke padang savana dan bukit teletubis, karepe nguyak langit biru ternyata ga keuber, keduluan mendung yg sampai di sana.
Courtesy : Roy Siung |
Selesai dibukit ini kira2 sudah jam 11 kami sepakat untuk turun biar bisa benerin motor saya yg lampunya mati dan motor mas pekik yg harus ganti oli dan karet tromol yg kudu diganti karena terbakar. Nah, kali ini kita pulang lewat jalan yg berbeda ga lewat Nongko Jajar, tapi lewat Tumpang. Ternyata lebih dekat dan jalannya lebih bagus dibanding Nongko Jajar.
Setelah sampai Tumpang - Malang segera kami sepakat isi perut dulu, lagi2 ketemu Soto Kampung yang cihuy berlima habis 75rb. sudah pake krupuk dan es jeruk. Selesai makan langsung cari bengkel, ternyata motor mas Pekik parah, ganti oli, karet tromol dan lakernya ambrol.
Di Bengkel sebetulnya kami sudah mulai bingung mau kemana setelah ini, benar saja kami bingung tanpa tujuan niatnya bermalam di Malang gagal, akhire brlanjut pulang lewat Batu - Kediri - Tulungagung (Niate mampir di Pom Bensin dan tidur sempat diusir) - Trenggalek (Nunut tidur di Pom Bensin kali ini ga diusir) - Ponorogo - Wonogiri (Mampir makan di waduk Gajah Mungkur) - Lanjut pulang sampe rumah jam 12.00 WIB
Pokoke pulangnya karena sudah capek konsentrasi sudah ga oke, jadi berpuluh2 kali keblasuk.
Ah, sampai disini dulu aja cerita Motoran ke Bromo, sudah panjang kayak nulis skripsi. Sampai jumpa lagi di Tulisan berikutnya.
Catatan Biaya : Bensin 155rb (PP) + Sewa Kamar 50rb + Makan dan Minum 102rb + serpis lampu 40rb + naik kuda 30rb + mampir Waduk Gajah Mungkur 19rb + toilet 15rb = 411rb
"Salam Blusukan, Jangan pernah takut keblasuk kalau lagi blusukan"
Perjalanan yg kereeennn...
BalasHapusAssalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua,
HapusSengaja ingin menulis sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang kesulitan masalah keuangan
Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar 800juta saya stres hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu dengan kyai sukmo joyo, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SUKMO JOYO kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan penarikan uang gaib 5Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 5M yang saya minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada. Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya sering menyarankan untuk menghubungi kyai sukmo joyo di 082399985954 situsnya www.sukmo-joyo.blogspot.co.id agar di berikan arahan. Toh tidak langsung datang ke jawa timur, saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sama baik, jika ingin seperti saya coba hubungi kyai sukmo joyo pasti akan di bantu
Rumahne mana mas,jateng ta?
HapusAsyikkk.......
BalasHapusmangtabs....
BalasHapusbener-bener.. nekat, ninggal bojo ninggal anak.. xixixi..
BalasHapusmanteb... biso entuk pas kabut sak sukete do ijo royo2...
BalasHapusmangtraaaab ..
BalasHapusjoss banget petualangane
BalasHapuskeren, pengen nyoba.
BalasHapusBROMO TANJUNG PONDOK TANI (HOMESTAY)
BalasHapusDalam rangka Memperkenalkan “Kawasan Tengger-Bromo" dari segala aspek, Kami buka Pondok Tani (Cottage) Tanjung - Tosari untuk umum
# hub per sms/tlp: *081385458993-081553258296(Dudick).*-*081249244733-085608326673(Elie)*
# Informasi di Facebook dengan nama : Bromo Tanjung Pondok Pertanian
* rute: pasuruan-warungdowo-ranggeh-pasrepan-puspo-tanjung KM 95 pos jaga doreng turun.(Tanjung Pondok Tani) -> (Baledono-Tosari)<-
=Menuju Bromo melalui pintu gerbang: >Pasuruan-Tosari-Wonokitri<
HARGA KAMAR :
@.kamar los + 2 km mandi luar, kapst: 9 s/d 16 orang. Rp.350.000,-/malam.
@.kamar utama + km mandi dalam + perapian, kapst: 4 s/d 6 orang. Rp.250.000,- /malam.
@ fasilitas:.Kamar mandi air panas,.dapur,.kulkas,.ruang makan,.teras serba guna (4 x 12 m),. halaman api unggun,. tempat parkir unt 6 mobil,. kebun sayur.
uwes tau motoran..tapi pengen maneh mas..
BalasHapuskeren pokok e
Kereeen. . .
BalasHapuspengen banget kesana belum kesampaian
BalasHapusPernah pengen ke sana naik scorpio udah persiapan eh motornya dicolong orang...gagal deh
BalasHapusMas contak sya 085 729 987 051, pingin tanya2 route..thanks
BalasHapusAsli ne ngendi mas,, rencana mw ke bromo juga..minta CP.nya mas bwat tanya2
BalasHapusAku wong sby wes tau sepedahan nang lombok tapi sek gorong tau rene. Tak cobake minggu ngarep cak
BalasHapusMaaf tdk sempat balas satu2 :)
BalasHapusSaya orang tulungagung pengen bgt ke bromo tp sampai sekarang belum terlaksana😅
BalasHapusasli mana mas..klo dri trenggalek enaknya lewat jalur mana ya mas
BalasHapus