Blusukan dengan teman banyak itu ada asyiknya ada juga ada "trenyuhnya". Ini terjadi pada sabtu yang lalu (16 Maret 2013) ketika kami komunitas motret hore Gunungkidul Photography (GP) berencana caving ke Goa Senen. Goa Senen berada di Padukuhan Duwet, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.
Ceritanya begini, dahulu kala pada saat.... waduh salah, Maksudnya kemarin seblum hari "H" yang ditentukan kami sebetulnya sudah menyusun jadwal blusukan yang aduhai. Rencananya kami berangkat jam 14.00 dari lembah Ngingrong di Mulo, tapi lagi-lagi orang Indonesia itu jamnya karet. Rencana berangkat jam 14.00 gagal, soalenya ada yg harus mampir ke salon, mampir ke swalayan, sampai di Ngingrong belum makan dan harus makan dulu dll. Ya kira2 jam 14.45 kami baru berangkat dari Lembah Ngingrong, nah tim kami sore ini antara lain (Maaf harus saya sebut urut berdasarkan kehadiran) Pak Dhe Stefanus Joko, Depri Eka, Hery Fosil, Gilang Jiwana, Totok Julianto, Mutia Kymoot, Danie Susanto, Jarwadi, Hari Widada, Pak Dhe Basuki.
Bergegas kami berangkat karena sudah di Tunggu Pak Suroyo (Kabag. Pembangunan Desa Purwodadi) yang akan menemani blusukan kami ke Goa Senen. yah kira2 sudah jam 4 kami sampai dan bersiap2 masuk goa. Nah ternyata mas Pingky Boy Ganef Dwi Yudhono nyusul dengan amat sangat telat. saat beberapa dari kami sudah mulai turun goa.
Goa Senen termasuk Goa Vertikal jadi turun goa harus pake teknik Rappeling dan naikknya dengan SRT ( Single Rope Technique). Nah ga perlu saya jelaskan caranya rappeling dan SRT biar pada penasaran aja. Yang jelas sbelum turun kami sempatkan berdoa (sebagai umat yang baik kudu berdoa).
Goa Senen memiliki nama "Senen" menurut Pak Suroyo dan Pak Wasiyo (pemilik tanah) nama "Senen" diambil karena dulu di Goa ini sering diapakai untuk aktifitas semedi dan olah kanuragan oleh murid2nya Sunan Kalijaga. Nah, daripada ribet ngalor ngidul mending saya pamer foto aja biar pada ngiler. O,ya lupa Pak Dhe Basuki ga jadi ikut turun karena phobia ketinggian dan berat badannya over hehehe.....
Nah begini cara turunnya |
meluncur rappeling |
Nah Ketakjuban mulai terasa ketika kita sudah turun rappeling sekitar 10 meter, luar biasa di dalam perut bumi ini terdapat pahatan maha karya ciptaan Allah SWT berupa ukiran stalagtit yang super cihuy sekali. Ga percaya? udah lihat aja foto-fotonya.
Nah, setelah berlama-lama di dalam goa saatnya pulang, untuk pulang siapkan tenaga yang cukup jangan lupa habiskan minumnya dan sampah-sampah dibersihkan (dibawa pulang). SRT itu menguras hati dan tenaga lho.....
Nah Karena berangkat kesorean maka pulangnya pun sudah amat sangat larut malam ya kira2 jam 22.30 kami baru sampai di Pantai Siung untuk Camping.
Nah, bagi anda yang sudah baca dan beminat kesana, kami bisa antar kok ya, lengkap dengan pemandu dan alat-alatnya. Hubungi saja 081804067470
Pemandangan yang menakjubkan, pasti sangat menyenangkan berada di dalam goa yang cara turunnya harus di bantu tali, dan akan memicu adrenalin.
BalasHapusWisata Terbaik Indonesia
bagus tenan,,,ajib,,aku yg orang purwodadi mlah ra ngerti kie mas,,,heheh
BalasHapus