Spesial untuk Jagoan Kecilku Mas Raisa dan Dek Najwa |
Maaf baru sempat posting, lagi (sok) sibuk. Hehehehe…..
Saya akan berbagi cerita perjalanan mendaki Gunung Semeru
yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3676 mdpl. Gunung
Semeru berada didua wilayah yaitu Malang dan Lumajang Jawa Timur, Indonesia.
Rencana pendakian ke Semeru sebenarnya sudah kita susun
setahun yang lalu bersama teman2 sepulang dari mendaki Gunung Rinjani di NTB,
namun selalu gagal dan gagal, akhirnya saya dan Mas Depri awalnya memutuskan
untuk mendaki Semeru berdua saja pada bulan Agustus 2015 ini. Kami berdua
sepakat berangkat awal Agustus tetapi belum fix soal tanggal, masih harus
ngatur jadwal, maklumlah biarpun tidak punya pekerjaan tetap bukan pegawai
kantor seperti yang diinginkan oleh kebanyakan orangtua dan atau mertua atau
calon mertua (ehhh…. Kok jadi curhat) tapi Tuhan selalu ngasih rejeki yg luar
biasa kepada kami, jadi tetep harus ngatur jadwal. Hehehehe……
Setelah beberapa hari berunding pada akhir Juli kemarin,akhirnya
sepakat kami beraangkat 8 Agustus dan ada tambahan personil 2 orang yaitu mas Joko sama Mas Yanto. Perlu diketahui
untuk mas Joko dan Mas Yanto adalah teman mas Depri jadi saya belum pernah
kenal sebelumnya daan juga belum pernah mendaki dengan kedua teman baru
tersebut, tapi 2 orang ini luar biasa lho, simak cerita berikutnya. Hehhehe…..
Setelah sepakat pada tanggal 6 Agustus 2015 kami segera cari
tiket kereta pai untuk pulang dan pergi sejumlah 4 orang. Kemarin tiket Ekonomi
Jogja-Malang harganya Rp 145.000,00. Dan harga tiket pulang juga sama.
Pada saat bersamaan teman kami 1 orang wanita perkasa (Mbak
Mutiya) juga sedang turun Gunung Rinjani, pada 6 Agustus malam kami diskusi
dengannya dan sepakat akan gabung untuk mendaki Semeru dengan titik temunya di
pasar Tumpang, Malang.
Sampailah pada 8 Agustus 2015 sore kami bersiap untuk
melakaukan pendakian, setelah semua perlengkapan wajib (tenda,sb, obat pribadi,
pakaian gati, makan dan minum) dipacking, segera kami berempat meluncur dari
Gunungkidul menuju stasiun Tugu Jogjakarta. Bukan tanpa masalah jam keberangkatan
20.45 kami meluncur jam 18.30 sampai di stasiun jam 20.00 masih kebingungan
ternyata penitipan sepeda motor di Stasiun Tugu Yogyakarta tidak ada yg murah
seperti di Stasiun Lempunyangan. Nginep motor semalam Rp 16.000,00 (maklum
kantong pas2an kudu cari yang murah) cari berbagai cara akhirnya ketemu
dititipkan ditempat kos temannya mas Depri dengan segala resiko waktu yang
sudah amat sangat mepet. Akhirnya pas jam 20.35an kami sudah bisa standby di
Stasiun Tugu.
Tut…….tut…..tut….. naik kereta api
Akhirnya kereta tiba dan kami naik kereta api sampai Malan.
Kereta tiba di Malang jam 04.00,segera kami turun dan mencari aangkot ke
Tumpang kemarin kami dapat haarga lumayan mahal, maklum belum terbiasa stasiun
Malang-Pasar Tumpang @Rp 25.000. setelah perjalanan sekitar 30 menit kami
sampai di Pasar Tumpang dan kami segera sholat subuh dan belanja sayur di pasar
Tumpang, sambil nunggu rombongan lain dan jeep yang akan kita sewa untuk ke
Ranu Pane. Setengaha jam kemudian Mbak Mutiya datang dengan gagah setelah
seminggu berhasil mengkhatamkan pendakian Gunung Rinjani. Selang beberapa jam
akhirnya berdatangan beberapa rombongan turis asing dan rombongan pendaki dari
Jakarta maupun Makasar. Sekitar jam 08.00 kamipun sepakat untuk naik ke Ranu
Pane gabung dengan rombongan 3 pendaki dari Makasar. Sepakat naik Ranu Pane
berdelapan. Biaya sewa jeep dari pasar Tumpang ke Ranu Pane antara Rp
600.000,00-Rp 650.000,00.
Kira-kira jam 10.30 akhirnya kami sampai di Pos Pendakian
Gunung Semeru yaitu di Ranu Pane, sebelum mulai mendaki kami debriefing sama
tim Saver Semeru, termasuk diperiksa kelengkapannya. O,ya kalau mau mendaki
Gunung Semeru jangan lupa bawa Surat Keterangan Sehat, fotokopi KTP masing2 di
fotokopi rangkap 2 dan sedia materai 6000 untuk setiap rombongan (wajib) kalau
ga bawa ya siap2 pulang aja. Untuk kelengkapan surat menyurat kami sudah
siapkan, jadi beres aman terkendali.
Jam 11.00 setelah bayar retribusi (harga retribusi untuk
hari biasa Rp 17.500/hari/orang untuk minggu dan hari libur Rp 22.500/hari/orang)
kami segera mulai pendakian. O,ya sebelum mendaki pastikan juga teman2 bawa
kantong sampah, biar Gunungnya yang indah dan cihuy tidak kotor oleh sampahmu,
Oke…….. BAWA TURUN SAMPAHMU
Puncak Semeru bukan tujuan utama kami, tapi tujuan utama
kami adalah pulang dengan selamat. Perjalana pendakian Semeru sebetulnya para
pendaki amat sangat dibantu oleh alam, sumber air yang melimpah memudahkan para
pendaki untuk beraktifitas. Tidak khawatir kehabisan air tetapi tetap wajib
bawa air dari bawah, kalau kami berlima sepakat masing-masing orang bawa air
mineral 1500ml dua botol dan 600ml 1 botol. Dan uniknya lagi di setiap pos di
pendakian Gunung semeru banyak terdapat penjual makanan kecil, buah semangka
dan air mineral.
Perjalanan yang cukup berat kami rasakan adalah dari Ranu
Pane menuju pos I jalannya nanjak dan panjang memakan waktu sekitar 2,5jam,
yang paling pendek dari pos 1 ke pos 2 hanya 30an menit saja, selanjutnya pos 2
sampai pos 4 sekitar 2,5jam. Sekitar pukul 16.30an kami sudah sampai di Ranu
Kumbolo (2.400mdpl), segera kami cari tempat paling strategis untuk mendirikan
tenda. Dan persiapan masak untuk makan malam, nah untuk urusan masak-memasak
mas Yanto dan Mas Joko jagonya alatnya komplit dan pinter masak, jadi ga bakal
kelaparan. Setelah makan malam kami
memutuskan untuk jaga kondisi dan segera istirahat karena pendakian berikutnya
pasti berat.
Esoknya sebelum matahari terbit kami sudah bangun dan
beraktivitas pagi masing-masing setelah itu kami bertiga saya. Mas Depri dan
Mbak Mutiya sudah bersiap2 memotret dan menikmati matahari terbit dipinggir Danau
Ranu Kumbulo, sementara 2 orang teman kami ternyata sudah asik untuk bersiap
membuat sarapan. Hehehehe…… mas Yanto dan Mas Joko memang tak uuk.
Selesai sarapan dan packing sekitar jam 9 pagi segera kami
bersiap untuk melanjutkan pendakian menuju kali mati, melewati tanjakan cinta
yang katanya aduhai dengan segala mitosnya, melewati Ngoro-oro Ombo, kemudian
menikmati tanjakan cihuy di Cemoro Kandang.
Perjalanan Ranu Kumbolo – Kali Mati kami tempuh selama
2,5jam. Setelah sampai di Kali Mati (2.700mdpl) cuacanya dingin luar biasa dan
segera kami cari tempat strategis untuk mendirikan tenda, setelah tenda berdiri
“mas Kokipun” beraksi. Tapi ternyata ada masalah dengan saya, badan saya
mendadak panas-dingin luar biasa. Saya jutru merasa ga akan kuat utuk
melanjutkan pendakian sampai puncak esok pagi, akhirnya setelah diberi obat dan
digosok serta dipijit saya memutuskan untuk istirahat sedini mungkin, siapa tau
malamnya badan sudah oke buat nanjak ke Puncak.
Jam 23.30 kami bangun, segera bersiap untuk melakukan
pendakian. Saya sudah merasa cukup kuat untuk melanjutkan pendakian juga ikut
siap2. Setiap orang wajib bawa air minum dan makanan sekedarnya. Sebelum naik
teman yang ngecamp di samping kami 2 orang dari Banyuwangi memutuskan untuk bergabung
dengan kami, dan kamipun dengan senang hati siap bersama-sama sampai puncak. Dalam
pendakian ini kami semua belum ada yang pernah ada yang punya pengalaman sampai
puncak Semeru. Sekitar jam 23.59an kami berangkat menuju puncak kondisi kali
mati sudah sangat sepi karena semua pendaki sudah banyak yang berangkat naik ke
puncak.
Diperjalanan menuju puncak semeru ternyata kami salah jalur,
akhirnya terpaksa melewati jalur lama dengan kondisi track luar biasa nanjak. Ilmu
10 langkah berhentipun harus saya lakukan. Perjalanan menuju puncak Semeru luar
biasa berat, lebih berat dari Rinjani (menurut saya lho). Menahan emosi,
menjaga irama kaki, tidak egois menjadi kunci keberhasilan menuju puncak. Sekitar
jam 05.00 saya akhirnya sampai puncak. Saya yang kali ini harus bersusah payah
dan hamper putus asa di tengah pendakian menuju puncak akhirnya dengan
disemangati sama kamu, iya kamu dan dengan sabar tetap menemaniku sampai
puncak, akhirnya saya bisa membalas semangat dan kesabaranmu itu.
Terimkasih Tuhan puncak tertinggi pulau Jawa, saya berhasil
sampai di sana. Luar Biasa, Subhanallah……
Setelah puas kami di Puncak segera sekitar pukul 06.30 kami
memutuskan untuk segera turun, waktu tempuh turun luar biasa cepat. Cukup 1,5jam
kami sudah kembali di Kali Mati. Segera bersih-bersih dan buat sarapan dan beristirahat
sejenak sebelum kami melanjutkan untuk turun ke Ranu Kumbolo.
Sebelum turun, sekitar jam 11.00 rombongan pendaki lain banyak yang mulai berdatangan di Kali Mati yang kemudian diikuti kabar buruk tentang beberapa pendaki yang kejatuhan batu dan hilang. Ternyata kabar tersebut benar adanya ketika jam 14.30an kita turun ke Ranu Kumbolo Tim Saver Semeru dan SAR Darat serta relawan BPBD mulai naik, kami sempat ngobrol dengan beberapa rombongan tentang kabar tersebut dan ternyata benar adanya.
Akhirnya kami sampai di Ranu Kumbolo sekitar pukul 16.00 dan kami segera mendirikan tenda untuk kembali ngecamp semalam di Ranu Kumbolo, sebenarnya kalau langsung turun Ranu Pane kami masih mampu, tapi seluruh tim sepakat kita nikmati Ranu Kumbolo semalam lagi. Tiket pulang yg sudah dibeli masih ada banyak waktu. dan kemudian kami turun ke Ranu PAne esok paginya.
Sampai Rumah dengan selamat dan dengan segudang pengalaman baru, teman baru dan kenangan baru untukku, kalau untuk kamu katanya mengenang yang lalu. cie.....cie........
Keterangan
Biaya perorangan ke Semeru dari Jogja
Tiket Kereta Api Ekonomi Jogja-Malang: Rp. 145.000,00
Bayar Angkot stasiun ke Pasar Tumpang: Rp. 25.000,00
Bayar Jeep dari Tumpang ke Ranu Pane: Rp. 81.250,00 (Rp. 650.000/8 orang)
Bayar Tiket Masuk: Rp. 54.000,00 (3 hari)
Bayar Jeep dari Ranu Pane ke Pasar Tumpang: Rp. 120.000, (Rp 600.000/5 orang)
Bayar angkot pasar Tumpang ke stasiun: Rp. 16.000,00
Tiket Kereta Api Ekonomi Malang-Jogja: Rp. 145.000,00
Urunan beli logistik Rp. 87.000,00
mbak e kok kathokan cekak
BalasHapusmbake mriang :-)
Hapus